Bank Sampah My Darling: Saya Bangga Menjadi Pemulung!
Mendaur ulang sampah (3R: Reuse, Reduce dan Recycle) sebagai bentuk cinta lingkungan sekaligus menghasilkan karya yang inovatif, original dan bernilai ekonomis.
Indonesia mengonsumsi 5.6 juta ton plastik setiap tahunnya, 1.67 juta ton adalah hasil impor, 2.3 juta ton produksi dalam negeri, 1.6 juta hasil recycle. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.7 juta ton menjadi sampah plastik, 1.5 juta ton tertangani, sementara 200 ribu ton pertahun tidak tertangani (BPS & INAPLAS - Asosiasi Industri Plastik Indonesia) versi pemerintah menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jumlah timbunan sampah Indonesia sekitar 65 juta ton pertahun, 15% sampah plastik (9.7 juta ton) untuk kantong plastik hanya 5 % yang bisa terdaur ulang, sisanya tidak ekonomis.
Lalu bagaimana cara untuk menanganinya?
Lion Yeni Mulyani Hidayat, pendiri Bank Sampah My Darling (Masyarakat Sadar Lingkungan) yang juga merupakan anggota Lions Club Jakarta-Barat Melati menularkan semangat ramah lingkungannya dengan memberi pelatihan kepada masyarakat untuk memilah sampah untuk kemudian didaur ulang. Sebagaimana sebuah perusahaan dan organisasi memiliki visi sebagai tujuan jangka panjang, Lion Yenny juga memiliki visi untuk Bank Sampah My Darling, yaitu:
- Mengurangi volume sampah.
- Mengubah sampah menjadi produk.
- Sosialisasi menangani sampah melalui program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle).
- Menjadi wadah kreatifitas.
- Membuka peluang kerja untuk masyarakat.
Bank Sampah My Darling mengingatkan para Lions untuk memilah sampah antara sampah kertas, plastik dan botol. Setelah terkumpul cukup banyak, sampah dapat diserahkan ke Bank Sampah My Darling yang berlokasi di Jl. Sultan Agung No. 20 RT 001/01, Kel.Guntur, Kec.Setiabudi, Jakarta Selatan 12980.
Memilah-milah sampah mungkin terdengar merepotkan, namun dapat membawa dampak yang cukup signifikan. Demikian ilustrasinya: Jika sebuah botol plastik terbuang ke tempat pembuangan akhir bersama dengan sampah-sampah lainnya yang kemudian terkena hujan, air hujan menyerap senyawa dari air genangan sampah yang kemudian dapat bergerak ke air tanah, tanah, sungai dan meracuni lingkungan dan merugikan satwa liar.
Sedangkan, jika botol plastik dibuang ke selokan, dari selokan mengalir ke sungai, dari sungai ke laut, di laut botol tersebut akan berkumpul bersama sampah-sampah lain dan membentuk pusaran besar sampah. Sampah-sampah plastik tersebut akan termakan oleh hewan-hewan laut, membahayakan hidup mereka dan juga hidup kita yang memakan hewan-hewan laut tersebut. Botol plastik lain yang paling beruntung, dibuang ke tempat sampah khusus plastik. Botol tersebut beserta sampah-sampah plastik lainnya akan dibawa oleh truk ke tempat pengepresan dan dipadatkan menjadi 1 blok. Blok-blok tersebut akan dipotong kecil-kecil, dicuci lalu dilelehkan dan dibuat jadi sesuatu yang baru. Demikianlah dampak yang cukup signifikan dari hasil kita memilah sampah.
Berkat kegigihannya memperjuangkan masalah sampah plastik, pada bulan Agustus 2018 mendatang, Bank Sampah My Darling akan mengikuti pameran berskala Asia Tenggara yang akan dihadiri oleh sekitar 700 investor dan 100 stand UKM se-Asia Tenggara.
Bank Sampah My Darling (BSMD) adalah program pemerintah sebagaimana tertulis dalam UU no. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, UU no. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peraturan pemerintah no. 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah, peraturan daerah no. 10 tahun 2006 tentang organisasi perangkat daerah dan instruksi Walikota Jakarta Selatan no. 127 tahun 2012 tentang pelaksanaan pengelolaan bank sampah dan rumah kompos di wilayah kota administrasi Jakarta Selatan.
Lions Club Jakarta-Barat Melati menanti-nantikan dengan tidak sabar untuk segera dapat diajarkan cara menyulam dompet dari kresek bekas, membuat vas bunga dari bungkus rokok, atau replika bobber motorcycle dari limbah baut, mur, per, plat besi dan juga roda koper yang tentunya akan memutar balikkan cara pandang kami terhadap sampah.
Bumi seperti apa yang ingin kita wariskan kepada anak cucu? Apakah bumi yang penuh sampah dan rentan banjir di musim penghujan? Apakah jutaan ton sampah plastik akan menjadi santapan ikan kemudian ikan disantap oleh anak cucu kita? Mari kita wariskan bumi yang layak huni, bersama LCJB Melati mendukung gerakan Reuse, Reduce dan Recycle.
We are Lions.
We Serve.
Gambar 1. Bank Sampah My Darling
Source: www.indonesianwaste.org
Gambar 2. Lion Yenny Mulyani dalam Inspirasi Pagi
Source: Redaksi Pagi
Gambar 3. Lion Yenny Mulyani memperkenalkan Bank Sampah My Darling di TBN Asia
Source: LCJB
Peace Poster Contest 2018: "Kindness Matters" Sukses Digelar
Lomba menggambar “Peace Poster Contest 2018” dengan tema Kindness Matters (Kebaikan tentunya Berdampak) ini diselenggarakan oleh Lions Club International District 307-A1 Indonesia di Lippo Mall Puri Indah, pada Minggu, 21 Oktober 2018.
Antusisme para peserta Peace Poster Contest 2018 terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta dalam lomba menggambar ini yaitu 44 Lions Clubs dan 440 anak usia 11 - 13 tahun.
Dari LCJB Melati & LCJB Marigold tahun ini diwakili murid-murid Primary 6 Tzu Chi School, PIK sebanyak 10 anak dari 11 yang mendaftar.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Lions Clubs International yang berlangsung secara serentak di 170 negara di dunia.
Tujuan utama Peace Poster Contest (PPC), sebagai ajang anak-anak dan remaja untuk dapat secara kreatif memvisualisasikan, serta mengekspresikan pengertian mereka terkait perdamaian dunia, melalui gambar poster.
We Serve.
Word Cleanup Day 2019